[@salimafillah]: Knowledge and Wisdom

Agama ini adalah agama dalil. Setiap ‘amalnya harus ‘ilmiyah. Dan setiap ilmunya memang sangat ‘amaliyah.

Tapi hal ini tidak lalu berarti pelaksanaan dalil menafikan berbagai hal yang manusiawi; nurani, perasaan, akal, dan hubungan antar insan.

Bukankah Ibrahim ‘Alaihissalaam meminta pendapat putranya padahal perintah untuk menyembelih telah nyata? Yang seperti ini mohon jangan ada yang menanggapi, “Perintah yang qath’i tak perlu memperhatikan pendapat orang.”

Dan bukankah Allah menyebut sebagian kaum Ahli Kitab sebagai Al Maghdhub ‘Alaihim, yang dimurkai, sebab mereka ifrath dalam beragama di atas dalil?

Kasus pelanggaran hari Sabtu, misalnya. Sebagian Mufassir menyatakan ia bukan karena mereka menangkap ikan di hari Sabtu, tapi memasang perangkap pada Jumat sore dan mengangkatnya di Ahad pagi. Hari Sabtunya mereka tetap di rumah sesuai perintah, tapi hatinya mengembara dalam khayalan tentang tangkapan berlipat, uang yang didapat, dan belanja yang gemerlap.

Dalam Fiqih, jika duabelas orang faqir berkumpul dengan makanan pokok senilai zakat al fithr untuk satu orang lalu mereka membayarkannya urut; satu menyerahkan pada sebelahnya dengan ujar, lalu si penerima membayar lagi pada orang di sampingnya, terus berrantai sampai kembali ke asal; apakah yang salah?

Ada banyak celah untuk berhelah, dan ada banyak hati yang akan keki, jika dalil yang shahih tak dibersamai cinta yang jernih.

Alkisah seorang menghadap Al Maghfurlah KH Bisri Syansuri Denanyar. Kepada Mbah Bisri dia mengadu, betapa ingin berkurban bersama dengan kakak-adiknya yang berjumlah 8 orang dengan seekor lembu. Tapi bukankah sapi hanya boleh diserikati tujuh shahibul qurban saja?

“Ya gimana ya”, ujar Mbah Bisri. “Satu sapi itu menurut fekihnya hanya untuk bertujuh itu..”

“Jadi meski adik saya yang paling kecil itu masih agak kecil, ndak boleh berdelapan Mbah?”

Mbah Bisri yang terkenal amat teguh memegangi dalil itu menggeleng lemah.

“Meski sapinya gemuk?”

Dengan senyum prihatin, Mbah Bisri tetap menggeleng.

“Padahal kami ingin seperti wasiat almarhum Bapak dan Ibu, selalu kompak dunia akhirat. Termasuk soal qurban, inginnya besok berdelapan masuk surga mengendarai sapi yang sama”, agak basah mata lelaki berusia empatpuluhan itu. Pemahaman khas masyarakat kampung semacam ini, tak aib jika dihormati.

Lalu orang ini menghadap Almaghfurlah KHA Wahab Chasbullah.

“O tentu saja boleh”, jawab Mbah Wahab yang membuat pria itu terenyak.

“Wah, boleh Mbah qurban sapi untuk berdelapan?”

“Lha yo boleh. Tapi..”

“Tapi gimana Mbah?”

“Adikmu yang paling kecil itu kan masih agak kecil ya?”

“Iya Mbah..”

“Nha, kalau nanti mau naik ke sapi kan agak susah itu ya? Ngrekel-ngrekelnya itu lho..”

“Lha terus gimana Mbah?”

“Mbok kamu tambahi kambing satu ekor biar buat ancik-ancik, buat pijakan naik ke sapinya.”

“Wah, siap Mbah kalau begitu.”

Bukankah hakikat sebenarnya sama, masalah terselesaikan, dan tak ada hati yang kecewa? 

Maka ketika berita ini disampaikan kepada Mbah Bisri, beliau tersenyum dan menggumamkan Surat Yusuf ayat ke-76, “Wa fauqa kulli dzii ‘ilmin ‘aliim..” Dan di atas tiap pemilik pengetahuan, ada yang jauh lebih berpengetahuan..”

[Salim A. Fillah]

Life is so beautiful

image

RENUNGAN PAGI HARI INI

JIKA sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir.                               
TETAPI, jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir, dan hal-hal besar selalu dimulai dari dalam.

ALLAH tidak pernah menjanjikan:
•Langit itu selalu biru,
•Bunga selalu mekar, dan
•Mentari selalu bersinar.

Tapi ketahuilah bahwa ALLAH selalu memberi:
Pelangi di setiap badai,
Senyum di setiap air mata,
Hikmah di setiap cobaan,
Jawaban di setiap doa, dan
Jangan pernah menyerah sahabat.

“Life is so beautiful.”

👉Jika hidup bukanlah suatu tujuan melainkan perjalanan, nikmatilah.
👉Jika hidup adalah tantangan, hadapilah.
👉Jika hidup adalah anugerah, terimalah.
👉Jika hidup adalah tugas, selesaikanlah.
👉Jika hidup adalah cita-cita, capailah.
👉Jika hidup adalah misteri, singkapkanlah.
👉Jika hidup adalah kesempatan, ambillah.
👉Jika hidup adalah lagu, nyanyikanlah.
👉Jika hidup adalah janji, penuhilah.
👉Jika hidup adalah keindahan, bersyukurlah.
👉Jika hidup adalah teka-teki, pecahkanlah.

😍Satu hal yang membuat kita bahagia adalah CINTA.
👨Satu hal yang membuat kita bertambah dewasa adalah MASALAH.
😭Satu hal yang membuat kita hancur adalah PUTUS-ASA.
☝Satu hal yang membuat kita maju adalah USAHA.
☝Satu hal yang membuat kita kuat adalah DOA.     
         
Semoga Bermanfaat ,In Syaa Allah..

Refleksi Cinta

image

‏تفقّد كمائن نفسك!

“حبّك الشيء يعمي ويصم،

Kecintaan mu kpd sesuatu membuat mu Buta dan Bisu..

والإنسان مجبول على محبة نفسه،
Manusia Tertipu dgn kecintaanya kpd dirinya sendiri
فهو لايرى إلا محاسنها،
Dia tdk melihat kecuali kelebihan yg ada pada dirinya..
.ومبغض لخصمه فلا يرى إلا مساوئه”
Sehingga membenci musuh nya, maka dia tdk melihat darinya kecuali keburukan keburukanya

ابن تيمية
Ibnu taimiyah

—-

Begitu dalamnya makna cinta (Al Mahabah) sampai-sampai ada yang mengeluarkan pendapat tentang makna cinta,” Hati yang buta untuk melihat selain orang yang dicinta, tuli untuk mendengar selain yang dicinta”. Seperti yang dinyatakan dalam sebuah hadits:

“Kecintaanmu terhadap sesuatu bisa membuat buta dan tuli”

(HR. Ahmad).

Cinta datang tak terduga tanpa ada rencana ataupun cita-cita, datang secara tiba-tiba. Tidak ada kekuatan selain-NYA yang dapat menolaknya. Al Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah –rahimahullah- menjelaskan bahwa “cinta datang tanpa ada inisiatif’. Ibnu Hazm –rahimahullah- juga mengatakan “ada seorang pemuda bertanya kepada Umar bin Khaththab –radhiyallah anhu- “wahai Amirul Mu’minin sesungguhnya saya melihat seorang wanita, lalu saya jatuh cinta padanya. Umar –radhiyallah anhu- berkata “itu adalah sesuatu yang tidak bisa dibendung”.

Al Qadhy Abu Umar An Nuqany dalam Minhatuzh Zhahraf berkata, “Cinta itu menyusup secara kebetulan dan merupakan ketetapan yang tak bisa diganggu gugat. Seseorang tidak tercela karena jatuh cinta karena sesuatu yang diluar kesanggupannya dan itu sudah ditakdirkan atas dirinya”.

Kami bawa kalian kepada satu orang yang menyamai beribu ulama yaitu Syaikhul Islam- Ibnu Taimiyah –rahimahullah- “apakah pendapatmu wahai pemimpin para fuqaha’ tentang orang yang dimabuk cinta?” 

Beliau menjawab, “Orang yang dimabuk cinta itu ada tiga taraf, permulaan, pertengahan dan puncaknya. Pada jenjang permulaan dia harus menyembunyikan cintanya tidak perlu memberitahukan kepada orang lain, tentu dia harus memperhatikan batas-batas yang dibolehkan. Pada jenjang pertengahan apabila cintanya bertambah membara, tidak ada salahnya dia menyatakan cintanya pada orang yang dicinta. Jika cintanya bertambah membara (puncaknya) dan dia telah keluar dari batas yang dibolehkan, berarti dia termasuk orang gila dan terbujuk rayuan syetan.

(Disarikan dari Kitab: Ar Raudhah Al Muhibin wa Nuzhah Al Musytaqin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah)

Menurut Imam Ibnu Jauzi, cinta adalah kecondongan jiwa yang sangat kuat kepada satu bentuk yang sesuai dengan tabiatnya, maka jika pemikiran jiwa itu kuat mengarah kesana, ia akan selalu mengharapkannya. Oleh karena itu pula, biasanya penyakit baru akan selalu muncul bagi orang yang sedang jatuh cinta. (Dzammul Hawa karya Imam Ibnu Jauzi)

Imam Muhammad Ibnu Daud berkata, “Kami telah menuturkan beberapa pendapat penyair mengenai cinta bahwa cinta pada mulanya terjadi dari penglihatan dan pendengaran. Kemudian bila Allah menghendaki kita dibuat untuk dapat selalu mengingat-ingat apa yang mungkin diakibatkan oleh pendengaran dan penglihatan. Lantas kenapa bisa terjadi cinta dan bagaimana? Bagi orang awam keberadaan cinta tidak terlalu menjadi perhatian mereka, sedangkan bagi orang-orang yang ahli mereka selalu mempertanyakan sebab-musababnya.”

Seorang penyair berkata:

Aku membawa segunung cinta untukmu

Sedang aku sesungguhnya tidak mampu membawa jubah dan aku begitu lemah

Cinta bukanlah bagian dari kebaikan dan tenggang rasa

Akan tetapi cinta adalah sesuatu yang karenanya jiwa terbebani dengan beban yang berat.

(Az Zahrah karya Imam Muhammad bin Daud Azh-Zhahiri (296 H))

Menjadi paling dicintai

image

Dicintai manusia aja bisa membuat kita takjub. Orang lain yang tidak ada hubungan darah dengan kita, tetapi dia memberikan sayang, perhatian, nasehatnya untuk kita. Tak pernah terbayang sebelumnya. 

Nah itu dicintai manusia tuh. Gimana kalo dicintai sama yang punya seluruh manusia??

Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Rasululloh Shallallahu alaihi wassalam dan berkata, ”Wahai Rasululloh, siapakah orang yang paling diicintai Alloh ? Dan amal apakah yang paling dicintai Alloh SWT?”

Rasululloh Shallallahu alaihi wassalam menjawab ”Orang yang paling dicintai Alloh adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Alloh adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan
atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. 

Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan
lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini, yaitu Masjid Madinah, selama satu bulan. 

Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Alloh akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Alloh akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. 

Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Alloh akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).”
 (HR. Thabrani).

semoga manfaat..
sahabatmu…

Makna Pertemuan di Dunia

image

ALLAH mempertemukan kita untuk satu alasan.

Entah untuk memberi atau menerima.

Entah untuk belajar atau mengajarkan.

Entah untuk bercerita atau mendengarkan.

Entah untuk sesaat atau selamanya.

Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya.

Semua tidak ada yang sia-sia, karena Allah yang mempertemukan

Hidup kita saling mengisi, bersinggungan.

Bisa jadi kehadiran kita adalah jawaban atas do’a-do’a sahabat kita, sebagaimana mereka pun adalah jawaban atas do’a-do’a kita. Jika sudah menjadi takdir Allah, meski dengan jarak beribu-ribu kilometer kita tetap akan dipertemukan, dalam satu ikatan bernama “Ukhuwah”.

Disini, selalu membuatku ingin tetap tinggal, didalam hati dan do’a-do’a sahabat.

Sampai detik ini kita hebat. Detik berikutnya semoga makin hebat.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan Nabi, dan bukan pula Syuhada. Tetapi para nabi dan syuhada cemburu pada mereka di hari kiamat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka”.

“Ya Rasulullah, beritahukanlah kepada kami, siapa mereka?”
Ujar sahabat: “Agar kami bisa turut mencintai mereka.”
Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab :
“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah tanpa ada hubungan keluarga dan nasab di antara mereka. Demi Allah, wajah-wajah mereka pada hari itu bersinar bagaikan cahaya di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Mereka tidak takut di saat manusia takut, dan mereka tidak sedih di saat manusia sedih.”
(HR. Abu Dawud)

Dalam Hadits lain disebutkan:
“Di sekitar Arsy Allah ada menara-menara dari cahaya, didalamnya terdapat orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, wajah-wajah mereka bercahaya, mereka bukan Nabi atau pun Syuhada. Para Nabi dan syuhada iri kepada mereka”.

Ketika ditanya para sahabat:
“Siapakah mereka itu ya Rasulullah ?”
Rasulullah menjawab:
“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.” (HR. Tirmidzi)

Selamat Tahun Baru Islam
1437 H

Tambah giat ibadahnya ya…
ِ
Copas: Griya Bekam As-Syiffa

Aku, Kamu… Kita

Tidak ada yang salah dengan cinta. Ketika kita salah menjalani, cinta bisa salah. Walau maknanya sama.

Aku, kamu…
Akan bisa tetap bersama jikalau Allah membersamai kita.

Aku, kamu…
Dalam proses untuk memurnikan cinta. Bagaimana cinta yang fitrah bisa mengantarkan kita kepada kebaikan.

Cinta itu baik. Bagaimana dari cinta yang baik itu akan melahirkan kebaikan demi kebaikan dimana ridho Allah membersamainya.

Kebersamaan dalam ketaatan akan lebih disukai Allah dibanding kebersamaan dalam kesenangan yang sia-sia.

Aku, kamu…
Sepasang hamba yang hanya bisa berusaha dengan niat tulus untuk menjalani dan lalu menyemai cinta ini di satu waktu.

Waktu yang kekal. Bukan waktu sekarang yang fana. Sekuat apa kita bisa menjaga dan membawa cinta ini.

Cinta yang berawal dan berakhir sebagai ujian. Ujian sepasang makhluk yang tidak akan mungkin tanpa sebab, tanpa maksud.

Apakah kita akan bisa melewatinya? Dan apakah akan berakhir seperti yang diharapkan?

Rahasia ini akan kita temukan pada waktunya. Waktu yang akan membuktikan. Atas seizin-Nya…

Aku, kamu… kita

I am Afraid (terjemah bebas sajak William Shakespeare)

image

kau bilang kau suka hujan,
tapi kenapa kau membuka payungmu ketika hujan …

kau bilang kau suka matahari,
tapi kenapa kau mencari tempat berteduh ketika matahari bersinar…

kau bilang kau suka angin,
tapi kenapa kau menutup jendelamu ketika angin bertiup…

inilah yang aku takutkan
kau mengatakan kau juga mencintai aku

Pujangga Inggris William Shakespeare kiranya menuliskan sajak yang romantis tapi membingungkan.

You love but you are afraid.

Dua realitas yang merupakan wujud dari perasaan manusia.

You love but you are afraid itu mungkin hanya perasaan semu, bukan sebenarnya. Membohongi perasaan karena ada kondisi yang membuat seperti itu.

Bisa jadi you love but you are afraid itu hanya perasaan takut. Ketakutan yang berlebihan. Takut kehilangan, takut disakiti, atau malah takut menghilang setelah menyakiti atau menghilang setelah disakiti.

Bisa jadi you love but you afraid itu hanya perasaan cemas. Kecemasan berlebihan ketika membuat keputusan untuk mencintai seseorang. Apakah ia mencintai kita sama dengan cinta yang kita berikan?

Bisa jadi you love but you afraid itu hanya perasaan ragu. Keraguan akan cinta dan subjek pencinta. Apakah cintanya akan bertahan lama ketika diuji dengan masalah? Apakah cintanya tidak akan mendua? Apakah ia setia?

Yes… i am afraid. Aku takut. Selalu ada seribu satu alasan untuk itu. Padahal itu semua perasaan semu, yang belum terjadi. Sebatas angan.

Ketakutan, kecemasan, keraguan itu sesungguhnya sifat manusiawi yang diberikan Tuhan kepada manusia. Tetapi ketika semua hal semu itu kita pikirkan secara berlebihan… bisa jadi itu godaan dari makhluk Tuhan yang lain: setan.

Setan akan menari riang ketika kita disibukkan ketakutan, kecemasan, dan keraguan berlebihan. Karena kita akan berkutat dengan kesedihan yang sebenarnya semu.

Take a risk with a wise decision. Think before act. Don’t forget to pray to God before. Only God knows why we are falling in love.

Afraid is just  a word afraid if you won’t feel it.

Your life is your decision…
Loving if you want to be loved…

Life is more beautiful with love